Cuteki kawaii

Welcomeee..... !!!!!!!!!! :)) :)) :))

this is my note, share for everyone . . . . .

Rabu, 16 November 2011

Pandangan Terhadap UN


UN (Ujian Nasional) adalah merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan, dimana tingkat kelulusan bagi anak sekolahan dilihat dari lulus tidaknya mereka saat mengikuti Ujian Nasional tersebut. Dengan kata lain Ujian Nasional atau UN ini merupakan tolak ukur dari keberhasilan seorang siswa dalam belajar selama 3 atau 6 tahun pada tingkat SD, SMP, dan SMA.
Saya pribadi tidak setuju dengan adanya UN ini, karena akan adanya ketidakseimbangan dari hasil UN itu. Terbukti, masih ada saja anak yang dianggap pintar atau katakanlah dia selalu masuk 10 besar di kelasnya juga aktiv dalam berorganisasi, tetapi saat UN, dia tidak lulus, itu kan kurang masuk akal juga. Dan ada yang dianggap kurang pintar tetapi lulus dengan nilai yang baik pula, itu kan adanya ketidakadilan dari hasil UN tersebut. Dan bisa kita bilang bahwa UN hanya berhasil karena faktor milik, istilahnya ‘masa bertahun – tahun belajar harus dikalahkan dengan UN itu’. Ditambah dengan syarat – syarat ketentuan lulus yang dianggap memberatkan siswa, adanya kenaikan rata – rata nilai, mata pelajaran yang ditambah, dan lainnya.
Belum lagi kita bisa lihat pemberitaan – pemberitaan yang menampilkan bahwa ada sebagian sekolah yang sudah mendapat jawaban entah darimana asalnya, atau adanya sindikat – sindikat tertentu yang menjual soal – soal atau jawaban dari UN itu. Sehingga kita bisa simpulkan bahwa setiap orang yang mengikuti UN itu bisa menghalalkan segala cara agar bisa lulus dengan mudah dan mendapatkan nilai yang memuaskan meskipun dengan tidak belajar terlebih dahulu. Dan banyak siswa yang saling bekerja sama dalam menyelesaikan soal – soal UN dan banyak lain lagi yang mengurangi nilai baik UN. Itu kan sama saja dengan curang, siswa ingin lulus tapi bukan hasil dari siswa itu sendiri dan akan adanya pembodohan karakter dalam situasi seperti ini.
Hal itu kan memalukan sekali, sangat merendahkan derajat Pendidikan di Indonesia ini. Seharusnya kalau ingin ada UN, pemerintah juga harus memperhatikan hal – hal lainnya, apakah ini juga bisa meningkatkan mutu atau kualitas Pendidikan di Indonesia. Karena kalau saya lihat, Pendidikan di Indonesia belum meningkat dengan merata. Masih ada saja sekolah yang masih kurang memadai berbagai fasilitas penunjang KBM nya, belum lagi keadaan sekolah yang masih kurang dalam peningkatan saran dan prasarananya, atau dari siswanya sendiri, kadang saya lihat, yang pintar tetap pintar dan yang masih kurang tetap saja begitu, itu kan belum adanya pemerataan kualitas baik dari siswa ataupun dari fasilitas penunjangnya.
Tadinya, dengan adanya UN kan diharapkan agar siswa jadi lebih mandiri dalam menghasilkan jiwa - jiwa berprestasi untuk bisa meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia sehingga lahirla generasi – generasi baru yang bisa dibanggakan di negeri kita ini. Tapi, kenyataannya, hasil dari UN intu sendiri tidak murni asli hasil dari siswanya tersebut. Malah dengan adanya UN ini, mereka semakin ditekan dengan syarat – syarat tertentu yang membuat mereka akhirnya lelah sendiri dalam mengahadapi UN ini. Sehingga pada akhirnya timbullah aksi – aksi negatif yang bisa dilakukan perangkat pelaksana UN itu seperti yang sudah dikatakan di atas.
Sungguh kalau saya pribadi tidak mengiginkan UN itu ada. Karena bagi saya pecuma juga UN itu ada, hasilnya TIDAK MURNI. Kalaupun ingin ada UN, janganlah UN ini dijadikan sebagai tolak ukur kelulusan dari para siswa. Biarlah pihak sekolah yang menentukan apakah siswa itu berhak lulus atau tidak. Karena menurut saya pun, guru atau pihak sekolah setidaknya lebih tau siswa mana saja yang bisa dikatakan bisa untuk lulus dengan nilai yang memuaskan.
Oleh karena itu, saya ingin UN ini ditiadakan, janganlah membuat Pendidikan di Indonesia ini semakin menegang dengan program – program yang dianggap masih menakutkan para siswa untuk menghadapinya. Contohnya saja pada UN ini, hanya ada ketakutan – ketakutan tersendiri dari para siswa nya menghadapi UN ini yang memang sudah memiliki image sebuah atau sesuatu yang memberatkan siswa. Dan yang didapat dari UN ini hanya ketegangan – ketegangan dan ketakutan – ketakutan dari para siswanya itu sendiri.
Yang baik dari UN, mungkin, adanya keinginan dari siswa siswi untuk lebih meningkatkan lagi proses belajarnya, adanya rasa bahwa saya harus lebih dari si dia dengan gengsinya, tapi itu juga kita bisa lihat hanya beberapa atau sebagian saja, ada saja dari sebagian dari mereka itu yang hanya cuek dan acuh tak acuh terhadap UN ini., datar – datar saja dengan adanya UN ini, itu juga kan merupakan hal yang tidak baik dalam dunia Pendidikan untuk ke depannya. Jadi, hapuslah kebijakan pemerintah tentang UN ini, karena semakin kesini semakin akan banyaknya hal – hal yang aneh atau yang berlainan dengan yang seharusnya terhadap UN tersebut. Kita juga harus bisa memikirkan apa yang seharusnya dilakukan mengatasi pro kontra itu, dan menurut saya, biar saja siswa dinyatakan lulus atau tidak berada di pihak sekolah, karena pada hakikatnya siswa dikatakn lulus itu, gurulah yang menentukan. Dan, hanya akan terjadi faktor keberuntungan di dalam UN ini. Jadi, marilah kita perbaiki lagi dengan apa yang berkaitan tentang Pendidikan, dan kami sebagai Mahasiswa berhak ikut suara terhadap hal – hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu Pendidikan di Indonesia ini. (2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar